Pacu Jawi Tanah Datar - Fahira Hotel

Pacu Jawi, olahraga tradisional masyarakat Tanah Datar

by admin 02 April 2022

Pacu Jawi atau balapan sapi yang merupakan perlombaan olahraga tradisional di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia. Dalam acara ini, sepasang sapi berlari di lintasan sawah berlumpur. Dalam beberapa tahun belakangan ini, Pacu Jawi menjadi suatu agenda yang paling dicari oleh sejumlah wisatawan.

Sejarah Pacu Jawi

Olahraga tradisional ini telah ada sejak puluhan tahun silam, namun dengan cepatnya pertukaran informasi, khususnya di media sosial, daya tarik event ini menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan lokal dan mancanegara. Asal mula Pacu Jawi balapan sapi diadakan oleh para petani dan masyarakat sekitar di Tanah Datar guna mengisi waktu luang sesudah masa panen.

Biasanya Pacu Jawi diselenggarakan 3 kali dalam setahun. Tanah Datar sendiri merupakan daerah yang tidak jauh dari Ombilin Sawahlunto, yang kita ketahui sebagai pertambangan batu bara pertama di Indonesia.

Kondisi Kabupaten Tanah Datar

Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah pertanian, hal ini terlihat dari dominasi sektor pertanian dalam perekonomian wilayah, penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan lahan. Lokasi pertanian tersebar merata di seluruh wilayah dan produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membutuhkan jaringan jalan sebagai pendukung aktivitas sektor pertanian tersebut mulai dari kegiatan produksi, pascapanen dan pemasaran. Pemerintah merespon hal ini dengan membangun jaringan jalan yang sudah cukup baik.

Awal Mula Masyarakat Tanah Datar

Luhak Nan Tuo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar. Masyarakat Minangkabau meyakini bahwa asal usul orang Minangkabau dari Kabupaten Tanah Datar, tepatnya dari Dusun Tuo Pariangan, Kecamatan Pariangan. Banyak bukti yang masih terdapat di Kabupaten Tanah Datar ini seperti Sawah Satampang Baniah, Lurah Nan Indak Barangin, Galundi Nan Baselo, dan Kuburan Panjang Datuk Tantejo Gurhano yang dikenal sebagai arsitek rumah gadang. Kemudian dari Luhak Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke daerah lain seperti Luhak 50 kota dan Luhak Agam.

Sekilas tentang Pacu Jawi Tanah Datar

Banyak yang menyangka bahwa pacu jawi terinspirasi dari karapan sapi yang ada di pulau Madura. Hal ini dapat dipahami, karena secara kasat mata banyak kesamaan antara keduanya. Sama-sama menggunakan sapi balap, dimana sapi ini melaju dan beradu, dengan joki sebagai pengendali. Namun yang perbedaan paling signifikan pada keduanya adalah lahan yang digunakan. Jika karapan sapi lahan yang dipakai adalah tanah lapang yang keras, maka pacu jawi menggunakan lahan persawahan yang berlumpur.

Penyelenggaraan pacu jawi pun biasanya dilakukan setelah masa panen. Dan filosofi dari pacu jawi adalah gambaran pemimpin dan rakyat dapat berjalan bersama. Inilah mengapa sapi yang digunakan dalam Pacu Jawi berjumlah 2 ekor dan pemenangnya pun tidak ditentukan siapa yang paling cepat, namun siapa yang berlari lurus itulah yang akan memperoleh nilai yang tertinggi.

Dan Apabila Anda berencana berkunjung ke Bukittinggi, untuk keperluan bisnis maupun traveling, pastikan dan percayakan tempat Anda menginap di Fahira Hotel Bukittinggi, hotel dengan konsep syariah dan memberikan pelayanan sepenuh jiwa.

Image source :