Jalur Kereta Api Legendaris Sumatera Barat

Jalur Kereta Api di Sumatera Barat akan di Reaktivasi

by admin 02 October 2022

Sejarah kereta api Sumatera Barat tak dapat dipisahkan dari ditemukannya batu bara di wilayah tersebut. Batu bara yang paling diincar adalah batu bara Ombilin. Sejalan dengan kebutuhan awal inilah, maka pemerintah Hindia Belanda pada saat itu mulai membangun jalur rel kereta api guna mendukung konektivitas antar kota. Namun karena kebijakan dan kalah saing dengan moda transportasi lain, maka pada tahun 80an, kereta api perlahan berhenti operasi secara masal.

Sejarah Jalur Kereta Sumatera Barat

Dalam catatannya, pembangunan rel kereta dilakukan pada beberapa segmen. Jalur Lubuk Alung–Padang Panjang selesai pada tanggal 1 Juli 1891. Dari Padang Panjang dibuatkan jalur menuju Fort de Kock Bukittinggi pada tanggal 1 November 1891. Pada tanggal 1 Juli 1892, segmen Padang Panjang–Solok telah selesai dibangun. Segmen Solok–Muaro Kalaban diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892. Pada tanggal 1 Januari 1894, perpanjangan Muaro Kalaban menuju Sawahlunto telah selesai dibangun.

Dalam perjalanannya, kereta api sampai pada titik yang harus bersaing dengan moda transportasi lain. Karena kebijakan motorisasi Orde Baru sehingga transportasi penumpang dengan kereta api kalah efisien dibandingkan kendaraan bermotor pada saat itu sehingga layanan KA di jalur tersebut hanya kereta api pengangkut batu bara dan kereta api wisata. Dampaknya tentu saja, jalur yang tadinya ramai oleh hilir mudik kereta, perlahan tidak beroperasi.

Banyak pihak yang menyayangkan hal tersebut, mengingat dahulu kereta api menjadi primadona masyarakat, namun memang harus mengakui bahwa kalah dalam persaingan terhadap moda transportasi lain. Berangkat dari keinginan dan animo masyarakat jugalah, yang pada akhirnya menggugah pemerintah untuk menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta yang sudah lama tidak beroperasi.

Reaktivasi Jalur Kereta Api Legendaris Sumatera Barat

Reaktivasi dilakukan oleh pemerintah yang bekerjasama dengan beberapa BUMN untuk reaktivasi jalur kereta api lintas Sawahlunto-Muaro Kalaban, Sumatra Barat sebagai upaya pemulihan ekonomi Sumatra Barat melalui sektor pariwisata. Seperti kita ketahui bersama, Sumatera Barat memiliki daya tarik alam yang mempesona bagi para wisatawan. Dan jalur kereta api di Sumatera Barat melalui daerah-daerah yang indah dan beberapa objek wisata andalan. Tidak hanya reaktivasi jalur, namun kerjasama ini juga menghasilkan kesepakatan untuk melakukan perbaikan terhadap lokomotif uap yang terkenal yaitu loko mak itam.

Pemerintah dan masyarakat kota Sawahlunto menyambut baik ada rencana reaktivasi jalur kereta ini. Karena seperti diketahui sawahlunto merupakan salah satu kota yang sudah menjadi warisan dunia. Dan awal mula jalur kereta di Sumatera Barat, dibangun dikota ini sebagai alat pengangkut batu bara. Jadi patut kita dukung dan tunggu dari rencana pemerintah dalam menghidupkan kembali jalur kereta api di Sumatera Barat. Dan apabila Anda berencana berkunjung ke Bukittinggi, untuk keperluan bisnis maupun traveling, pastikan dan percayakan tempat Anda menginap di Fahira Hotel Bukittinggi, hotel dengan konsep syariah dan memberikan pelayanan sepenuh jiwa.

Credit Image :