Jam Gadang

Jam Gadang merupakan daya tarik wisata utama dan terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Dalam sejarahnya, jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda. Beberapa hal unik terkait dengan jam gadang ini, mulai dari teknik pembangunan sampai dengan biayanya. Jam Gadang sendiri dalam bahasa minangkabau memiliki arti yaitu jam besar.

Sebagai ikon kota Bukittinggi, Jam Gadang dan area taman sekitarnya menjadi pusat dari kegiatan masyarakat. Banyak acara dan kegiatan yang diadakan disini. Memahami hal ini, pemerintah daerah pada akhirnya menata areasekitar dan melakukan beragam pembenahan. Guna mendukung Jam Gadang sebagai salah satu daya tarik utama dari kota Bukittinggi.

Struktur bangunan Jam Gadang memiliki luas dasar sekitar 13 x 4 meter, dengan tinggi menara 26 meter. Jam Gadang sendiri memiliki empat sisi, dimana setiap sisi terdapat jam dengan diameter 80 cm. Keempat jam ini didatangkan langsung dari negeri Belanda. dan yang unik adalah mesin dari jam gadang hanya ada dua di dunia. Kemudian yang tidak kalah unik adalah, digunakannya putih telur sebagai campuran dalam pembangunan menara jam gadang ini.

Sejak dibangun, jam gadang telah mengalami beberapa kali perubahan atau renovasi. Terutama pada bagian atap dari jam ini. Terhitung sekitar tiga kali renovasi dilakukan pada jam gadang. Pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, dilakukan masing-masing satu kali perubahan dari bentuk atap. Dan periode setelah kemerdekaan Indonesia, desain dari atap Jam Gadang diubah menjadi berbentuk gonjong atau bentuk atap khas dari Minangkabau.

Akses menuju Jam Gadang sangatlah mudah, hal ini ditunjang dengan lokasi yang berada di pusat kota Bukittingi. Anda dapat menaiki angkutan umum, maupun kendaraan pribadi ke Jam Gadang. Dan jika Anda berencana berkunjung ke Bukittinggi, untuk keperluan bisnis maupun traveling, pastikan dan percayakan tempat Anda menginap di Fahira Hotel Bukittinggi, hotel dengan konsep syariah dan memberikan pelayanan sepenuh jiwa.