Danau Maninjau Sumatera Barat

Danau Maninjau merupakan jenis danau vulkanik yang berada tidak jauh dari kota Bukittinggi. Terletak di kabupaten Agam, lebih tepatnya berada di kecamatan Tanjung Raya, Sumatera Barat. Danau ini berada di ketinggian 461,5 meter di atas permukaan laut. Danau Maninjau masuk di dalam daftar danau terluas di Indonesia. Dan sekali lagi, pesona alam Sumatera Barat disajikan juga dalam rupa Danau Maninjau.

Sebagai danau yang masuk di dalam daftar danau terluas di Indonesia, danau ini memiliki bentang luas sekitar 100 km persegi. Danau Maninjau di Sumatera Barat merupakan kaldera dari letusan gunung Sitinjau yang terjadi puluhan ribu tahun yang lalu. Karena adanya proses alam yang terjadi, kaldera ini kemudian menjadi danau seperti saat ini. Proses pembentukan danau seperti pada Danau Maninjau, mirip seperti yang terjadi pada Danau Toba dan Danau Batur. Namun terlepas dari pandangan keilmuan, terkait proses pembentukan danau ini, ada kisah legenda yang berkembang di masyarakat mengenai asal muasal Danau Maninjau, yaitu legenda Bujang Sembilan.

Danau Maninjau menawarkan pesona panorama yang dapat dinikmati wisatawan. Hamparan air danau seolah dapat menghipnotis setiap wisatawan yang datang berkunjung, dan memberikan energi positif. Selain untuk wisata, danau maninjau juga dimanfaatkan untuk PLTA, pemerintah membangun PLTA Maninjau di areal danau. Danau Maninjau juga menjadi hulu dari sungai Batang Sri Antokan. Untuk menikmati panorama danau maninjau, dapat dilakukan dari ketinggian agar pemandangan luas terhampar tanpa terhalang, dan puncak ketinggian yang terkenal di area ini adalah puncak lawang.

Perjalanan menuju Danau Maninjau dari kota Bukittinggi yang terkenal dengan Jam Gadang, berjarak sekitar 36 km. Sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhi atraksi alam nan mempesona, hamparan sawah nan hijau seolah memberikan terapi kepada sanubari. Jalan yang dilalui pun cukup menantang dan berkelok-kelok. Kondisi jalan yang berkelok-kelok memberikan pengalaman tersendiri. Oleh masyarakat jalur ini disebut kelok 44. Jika Anda hendak mengunjungi Danau Maninjau khususnya, maupun kota/daerah sekitarnya, pastikan dan percayakan tempat Anda menginap di Fahira Hotel Bukittinggi, hotel dengan konsep syariah dan memberikan pelayanan sepenuh jiwa.